Manusia Terbaik (Syarah Al-Ushuluts Tsalatsah Bagian 6)
Muallif berkata:
ولم يتركنا هملا، بل
أرسل إلينا رسولا
Artinya: “Dan (Allah) tidak meninggalkan kita begitu saja. Namun Dia
mengutus kepada kita seorang Rasul.”
Pada pembahasan sebelumnya kita mengetahui bahwa Allah menciptakan kita. Penciptaan kita ini adalah sebaik-baik penciptaan. Sebagaimana firman Allah:
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ
فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
Artinya: “Sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya.” (QS. At-Tin: 4)
Allah juga memberi rizki kepada kita, pemberian rizki ini telah Allah atur seadil-adilnya dan tidak ada satupun yang didzalimi. Karena Allah maha mengetahui apa yang dibutuhkan oleh hamba. Meskipun terkadang kita belum tau hikmah dari perbedaan pembagian itu. Namun yakinlah, itulah yang terbaik bagi kita.
Setelah muallif menyebutkan dua hal tersebut (Allah meciptakan kita dan memberi rizki kepada kita), muallid kemudain menjelaskan bahwa Allah tidak membiarkan kita begitu saja. Tidak membiarkan hidup kita seperti binatang yang tanpa aturan dan batasan.
Namun Allah mengutus kita seorang Rasul, dan Rasul yang Allah utus kepada kita adalah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
NABI MUHAMMAD ADALAH MANUSIA TERBAIK
Pembicaraan tentang sosok Rasulullah adalah pembicaraan yang seolah tidak
pernah habis. Allah Ta’ala memilih beliau untuk menjadi seorang rasul terakhir
untuk para hamba-Nya. Beliau adalah manusia terbaik yang pernah ada dan tidak
akan ada lagi manusia yang lebih baik dari beliau.
Syamsudin As-Safarini dalam Lawami’ul Anwar al-Bahiyah berkata tentang Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam: “Beliau adalah sebaik-baik manusia, bahkan sebaik-baik makhluk baik dari kalangan manusia, jin maupun malaikat.”
Bahkan kelak di akhirat, ketika manusia mencari syafaat di Mahsyar, mereka tidak mendapatkan syafaat itu dari seorang Nabipun kecuali Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Rasulullah bersabda dalam hadits yang cukup panjang:
أَنَا سَيِّدُ النَّاسِ
يَوْمَ القِيَامَةِ، وَهَلْ تَدْرُونَ مِمَّ ذَلِكَ؟ يَجْمَعُ اللَّهُ النَّاسَ الأَوَّلِينَ
وَالآخِرِينَ فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ، يُسْمِعُهُمُ الدَّاعِي وَيَنْفُذُهُمُ البَصَرُ،
وَتَدْنُو الشَّمْسُ، فَيَبْلُغُ النَّاسَ مِنَ الغَمِّ وَالكَرْبِ مَا لَا يُطِيقُونَ
وَلَا يَحْتَمِلُونَ، فَيَقُولُ النَّاسُ: أَلَا تَرَوْنَ مَا قَدْ بَلَغَكُمْ، أَلَا
تَنْظُرُونَ مَنْ يَشْفَعُ لَكُمْ إِلَى رَبِّكُمْ؟ فَيَقُولُ بَعْضُ النَّاسِ لِبَعْضٍ:
عَلَيْكُمْ بِآدَمَ، فَيَأْتُونَ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ فَيَقُولُونَ لَهُ: أَنْتَ
أَبُو البَشَرِ، خَلَقَكَ اللَّهُ بِيَدِهِ، وَنَفَخَ فِيكَ مِنْ رُوحِهِ، وَأَمَرَ
المَلَائِكَةَ فَسَجَدُوا لَكَ، اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ، أَلَا تَرَى إِلَى مَا
نَحْنُ فِيهِ، أَلَا تَرَى إِلَى مَا قَدْ بَلَغَنَا؟ فَيَقُولُ آدَمُ: إِنَّ رَبِّي
قَدْ غَضِبَ اليَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ، وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ
مِثْلَهُ، وَإِنَّهُ قَدْ نَهَانِي عَنِ الشَّجَرَةِ فَعَصَيْتُهُ، نَفْسِي نَفْسِي
نَفْسِي، اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي، اذْهَبُوا إِلَى نُوحٍ، فَيَأْتُونَ نُوحًا فَيَقُولُونَ:
يَا نُوحُ، إِنَّكَ أَنْتَ أَوَّلُ الرُّسُلِ إِلَى أَهْلِ الأَرْضِ، وَقَدْ سَمَّاكَ
اللَّهُ عَبْدًا شَكُورًا، اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ، أَلَا تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ
فِيهِ؟ فَيَقُولُ: إِنَّ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ قَدْ غَضِبَ اليَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ
قَبْلَهُ مِثْلَهُ، وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ، وَإِنَّهُ قَدْ كَانَتْ لِي
دَعْوَةٌ دَعَوْتُهَا عَلَى قَوْمِي، نَفْسِي نَفْسِي نَفْسِي، اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي،
اذْهَبُوا إِلَى إِبْرَاهِيمَ، فَيَأْتُونَ إِبْرَاهِيمَ فَيَقُولُونَ: يَا إِبْرَاهِيمُ
أَنْتَ نَبِيُّ اللَّهِ وَخَلِيلُهُ مِنْ أَهْلِ الأَرْضِ، اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ
أَلَا تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ، فَيَقُولُ لَهُمْ : إِنَّ رَبِّي قَدْ غَضِبَ
اليَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ، وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ،
وَإِنِّي قَدْ كُنْتُ كَذَبْتُ ثَلَاثَ كَذِبَاتٍ - فَذَكَرَهُنَّ أَبُو حَيَّانَ فِي
الحَدِيثِ - نَفْسِي نَفْسِي نَفْسِي، اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي، اذْهَبُوا إِلَى مُوسَى
فَيَأْتُونَ، مُوسَى فَيَقُولُونَ: يَا مُوسَى أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ، فَضَّلَكَ اللَّهُ
بِرِسَالَتِهِ وَبِكَلَامِهِ عَلَى النَّاسِ، اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ، أَلَا تَرَى
إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ؟ فَيَقُولُ: إِنَّ رَبِّي قَدْ غَضِبَ اليَوْمَ غَضَبًا لَمْ
يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ، وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ، وَإِنِّي قَدْ قَتَلْتُ
نَفْسًا لَمْ أُومَرْ بِقَتْلِهَا، نَفْسِي نَفْسِي نَفْسِي، اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي،
اذْهَبُوا إِلَى عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ، فَيَأْتُونَ عِيسَى، فَيَقُولُونَ: يَا عِيسَى
أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ، وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ، وَكَلَّمْتَ
النَّاسَ فِي المَهْدِ صَبِيًّا، اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى إِلَى مَا
نَحْنُ فِيهِ؟ فَيَقُولُ عِيسَى: إِنَّ رَبِّي قَدْ غَضِبَ اليَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ
قَبْلَهُ مِثْلَهُ قَطُّ، وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ، وَلَمْ يَذْكُرْ ذَنْبًا،
نَفْسِي نَفْسِي نَفْسِي اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي اذْهَبُوا إِلَى مُحَمَّدٍ، فَيَأْتُونَ
مُحَمَّدًا فَيَقُولُونَ: يَا مُحَمَّدُ أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ وَخَاتِمُ الأَنْبِيَاءِ،
وَقَدْ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ، اشْفَعْ
لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ، فَأَنْطَلِقُ فَآتِي تَحْتَ
العَرْشِ، فَأَقَعُ سَاجِدًا لِرَبِّي عَزَّ وَجَلَّ، ثُمَّ يَفْتَحُ اللَّهُ عَلَيَّ
مِنْ مَحَامِدِهِ وَحُسْنِ الثَّنَاءِ عَلَيْهِ شَيْئًا، لَمْ يَفْتَحْهُ عَلَى أَحَدٍ
قَبْلِي، ثُمَّ يُقَالُ: يَا مُحَمَّدُ ارْفَعْ رَأْسَكَ سَلْ تُعْطَهْ، وَاشْفَعْ
تُشَفَّعْ فَأَرْفَعُ رَأْسِي، فَأَقُولُ: أُمَّتِي يَا رَبِّ، أُمَّتِي يَا رَبِّ،
أُمَّتِي يَا رَبِّ، فَيُقَالُ: يَا مُحَمَّدُ أَدْخِلْ مِنْ أُمَّتِكَ مَنْ لَا حِسَابَ
عَلَيْهِمْ مِنَ البَابِ الأَيْمَنِ مِنْ أَبْوَابِ الجَنَّةِ ... (رواه البخاري)
Artinya: “Aku adalah pemimpin manusia pada hari kiamat. Apakah kalian
tahu kenapa bisa begitu? Allah mengumpulkan manusia sejak generasi pertama
hingga generasi terakhir di satu tempat. Orang yang memanggil akan terdengar
oleh mereka dan orang yang melihat akan bisa melihat mereka, matahari akan
didekatkan, kesedihan dan kedukaan akan mendatangi mereka, dimana hal itu tidak
bisa mereka tanggung.”
Maka manusia berkata: “Tidakkah kalian melihat apa yang terjadi pada diri kalian? Tidakkah kalian melihat ada orang yang bisa meminta syafaat untuk kalian kepada Rabb kalian?” Sebagian orang berkata kepada sebagian yang lain: “Datangilah Adam.”
Maka mereka mendatangi Adam ‘alaihissalam dan mereka berkata: “Engkau adalah bapak manusia, Allah telah menciptakanmu dengan tangan-Nya, dan meniupkan kepadamu dari ruh-Nya, dan Dia telah memerintahkan malaikat untuk bersujud kepadamu dan mereka pun sujud kepadamu. Mintalah syafaat kepada Rabbmu untuk kami. Tidakkah engkau melihat keadaan kami, tidakkan engkau melihat apa yang menimpa kami?”
Adam berkata: “Sesungguhnya Rabbku murka pada hari ini dengan kemurkaan yang belum pernah Dia murka yang seperti ini sebelumnya, dan tidak akan murka yang seperti ini setelahnya. Sungguh Dia telah melarangku untuk mendekati suatu pohon namun aku melanggarnya. Sendiri-sendiri, sendiri-sendiri, sendiri-sendiri. Pergilah kepada orang selain aku. Pergilah kepada Nuh.”
Maka mereka mendatangi Nuh dan mereka berkata: “Wahai Nuh, sesungguhnya engkau adalah Rasul pertama kepada penduduk bumi. Dan Allah telah memberikan gelar kepadamu sebagai hamba yang bersyukur. Mintalah syafaat kepada Rabbmu untuk kami. Tidakkah engkau melihat keadaan kami?”
Nuh berkata: “sesungguhnya Rabbku ‘azza wa jalla hari ini murka dengan kemurkaan yang belum pernah murka yang seperti ini sebelumnya, dan tidak akan murka yang seperti ini setelahnya. Dan sungguh aku memiliki doa yang doa itu sudah aku gunakan atas kaumku. Sendiri-sendiri, sendiri-sendiri, sendiri-sendiri. Pergilah kepada selain aku, pergilah kepada Ibrahim.”
Maka mereka mendatangi Ibrahim dan berkata: “Wahai Ibrahim, engkau adalah Nabi Allah dan kekasih-Nya dari penduduk bumi. Mintalah kepada Rabbmu untuk kami. Tidakkah engkau melihat keadaan kami?”
Ibrahim berkata kepada mereka: “Sesungguhnya Rabbku murka pada hari ini dengan kemurkaan yang belum pernah murka seperti ini sebelumnya, dan tidak akan murka seperti ini setelahnya. Sungguh aku pernah berbohong tiga kali – Abu Hayyan (perawi hadits) menyebutkannya dalam hadits (yang lain) –. Sendiri-sendiri, sendiri-sendiri, sendiri-sendiri. Pergilah kepada orang selain aku, pergilah kepada Musa.”
Maka meraka mendatangi Musa dan mereka berkata kepada Musa: “Wahai Musa, engkau adalah Rasul Allah, Allah telah mengutamakanmu atas manusia dengan risalah-Nya dan kalam-Nya. Mintalah syafaat kepada Rabbmu untuk kami. Tidakkah engkau melihat keadaan kami?”
Musa berkata: “Sesungguhnya Allah hari ini murka dengan kemurkaan yang belum pernah murka yang seperti ini sebelumnya dan tidak akan murka yang seperti ini setelahnya. Dan sungguh aku pernah membunuh manusia padahal aku tidak diperintahkan untuk membunuhnya. Sendiri-sendiri, sendiri-sendiri, sendiri-sendiri. Pergilah kepada orang selain aku, pergilah keada Isa putra Maryam.”
Maka mereka mendatangi Isa dan mereka berkata: “Wahai Isa, engkau adalah Rasul Allah dan kalimat-Nya yang Dia berikan kepada Maryam serta engkau adalah ruh dari-Nya. Engkau berbicara kepada manusia pada saat masih bayi. Mintalah syafaat kepada Rabbmu untuk kami. Tidakkah engkau melihat keadaan kami?”
Maka Isa berkata: “Sesungguhnya Rabbku hari ini murka dengan kemurkaan yang belum pernah murka yang seperti ini sebelumnya dan tidak akan murka yang seperti ini setelahnya.” Nabi Isa tidak menyebutkan kesalahannya. “Sendiri-sendiri, sendiri-sendiri, sendiri-sendiri. Pergilah kepada orang selain aku, pergilah kepada Muhammad.”
Maka mereka mendatangi Muhammad dan mereka berkata: “Wahai Muhammad, engkau adalah Rasul Allah dan penutup para Nabi. Allah telah mengampuni kesalahanmu yang dahulu maupun yang akan datang. Mintalah syafaat kepada Rabbmu untuk kami. Tidakkah engkau melihat keadaa kami?”
Maka aku pergi di bawah ‘Arsy, aku sujud kepada Rabbku, kemudian Allah memberitahukan kepadaku pujian-pujian dan sanjungan-sanjungan yang baik, dimana belum pernah diberitahukan kepada seorangpun sebelumku. Kemudian dikatakan: “Wahai Muhammad, angkat kepalamu, mintalah, engkau akan diberi, mintalah syafaat, syafaatmu akan diterima.”
Maka aku mengangkat kepalaku dan aku berkata: “Wahai Rabbku, umatku. Wahai Rabbku, umatku. Wahai Rabbku, umatku. Maka dikatakan: “Wahai Muhammad, masukkanlah orang-orang yang tidak dihisab dari umatmu, dari pintu Surga sebelah kanan.” (HR. Bukhari).
Maka perhatikanlah, Allah memberikan izin kepada Nabi Muhammad untuk memberi syafaat kelak di Mahsyar, suatu syafaat yang hanya dimiliki oleh beliau. Inilah yang dinamakan asy-syafa’atul udzma. Betapa mulia dan agungnya beliau di sisi Allah ‘azza wa jalla.
Allahumma shalli ‘alaa Nabiyyinaa Muhammad.
NABI MUHAMMAD ADALAH RASUL TERAKHIR
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah Rasul terakhir yang
Allah utus kepada manusia. Tidak ada Nabi dan Rasul setelah beliau. Allah
berfirman:
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ
أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ
اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
Artinya: “Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu,
tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Dan Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu.” (QS. Al-Ahzab: 40)
Rasulullah bersabda:
لَا نَبِيَّ بَعْدِي
Artinya: “Tidak ada nabi setelah aku.” (HR. Muslim)
Maka andai ada orang mengaku nabi setelah beliau, maka dapat dipastikan bahwa ia adalah nabi palsu. Wallahu a’lam.
Temanggung, 18 September 2020
-----------------
Referensi
Lawami’ul Anwar al-Bahiyah, Syamsudin As-Safarini.
Shahih Bukhari.
Salwa R
zahra sudah selesai
zahra sudah selesai
asifa
sudah meringkas
nuri
sudah selesai
Eva,saya sudah meringkas
Fadhilah rahmania,sudah di rangkum.
zahra panca ashari.kholas meringkas.
citra sudah diringkas
Alicia
sudah meringkas
iliza sudah selesai
Nurul sudah selesai
Qonita m.u
Sudah diringkas
syifa zahida an naqia
sudah meringkas ustadz
raissa
sudah meringkas
Jihan sholekhatun
kholas merangkum
rayyaa
finish
dini laili
sudah meringkas
salma.a selesai meringkas
eki mecca -selesai meringkas
dinni failasufahsudah meringkas