Pembangkangan Fir'aun (Syarah Al-Ushuluts Tsalatsah Bagian 8)

Muallif berkata:

وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: إِنَّا أَرْسَلْنَا إِلَيْكُمْ رَسُولًا شَاهِدًا عَلَيْكُمْ كَمَا أَرْسَلْنَا إِلَى فِرْعَوْنَ رَسُولًا - فَعَصَى فِرْعَوْنُ الرَّسُولَ فَأَخَذْنَاهُ أَخْذًا وَبِيلًا

Artinya: “Dan dalilnya adalah firman Allah Ta’ala, ‘Sesungguhnya kami telah mengutus seorang rasul kepadamu yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana kami telah mengutus rasul kepada Fir’aun. Namun Fir’aun mendurhakai rasul itu, maka kami siksa dia dengan siksaan yang berat.” (QS. Al-Muzammil: 15-16)

Muallif mengungkapkan sebuah dalil tentang wajibnya taat kepada rasul dan larangan mendurhakainya. Dan dalil yang beliau ungkapkan adalah al-Qur’an surat al-Muzammil ayat 15 – 16. Ayat tersebut berupa pengabaran kepada kita bahwa Allah telah mengutus seorang Rasul kepada Fir’aun, yaitu Musa ‘alaihis salam, namun Fir’aun mendurhakai Musa dan tidak taat kepadanya. Maka Allah memberi siksa kepada Fir’aun dengan siksaan yang pedih.

Kisah Fir’aun yang mendurhakai Musa menjadi ibrah bagi kita untuk meninggalkan segala bentuk pembangkangan seperti pembangkangan yang dilakukan oleh Fir’aun kepada Musa. Seharusnya, hal yang wajib bagi Fir’aun adalah menaati Musa dan mengikuti risalahnya. Maka kita sebagai umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, hal yang wajib bagi kita adalah menaati Muhammad dan mengikuti Risalahnya. Pembangkangan kepada risalah Muhamad shallallahu ‘alaihi wasallam dikhawatirkan berakibat seperti akibat yang dirasakan oleh Fir’aun.

SIAPAKAH FIR’AUN ITU?

Sebenarnya, Fir’aun bukanlah nama orang, namun ia adalah julukan bagi siapa saja yang memimpin Mesir kala itu. Ini sebagaimana julukan Kaisar bagi pemimpin Romawi, Kisra bagi pemimpin Persia, Najasyi bagi pemimpin Habasyah dll. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir).

Di Indonesia juga ada yang bisa kita ambil sebagai contoh. Hamengku Buwono adalah pemimpin Keraton Yogyakarta, atau Pakubuwono untuk pemimpin Keraton Surakarta.

Maka begitu pula dengan Fir’aun, ia adalah gelar bagi pemimpin Mesir. Adapun Fir’aun yang dimaksud dalam matan di atas adalah Fir’aun yang hidup pada masa Nabi Musa. Nama aslinya adalah Walid bin Mush’ab bin Rayyan, orang-orang sering menyebutnya dengan Fir’aunnya Musa, atau hanya disebut dengan Fir’aun saja, dan ini yang paling sering.

PEMBANGKANGAN FIR’AUN

Berikut kami kutipkan ayat-ayat yang berkaitan dengan pembangkangan Fir’aun kepada Musa ­‘alaihissalam.

كَدَأْبِ آلِ فِرْعَوْنَ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا

Aartinya: “Keadaan mereka seperti keadaan pengikut Fir’aun dan orang-orang sebelum mereka. Mereka mendustakan ayat-ayat Kami.” (QS. Ali Imran: 11)

ثُمَّ بَعَثْنَا مِنْ بَعْدِهِمْ مُوسَى بِآيَاتِنَا إِلَى فِرْعَوْنَ وَمَلَئِهِ فَظَلَمُوا بِهَا

Artinya: “Setelah mereka, kemudian Kami utus Musa dengan membawa bukti-bukti Kami kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya, lalu mereka mengingkari bukti-bukti itu.” (QS. Al-A’raf: 103)

ثُمَّ بَعَثْنَا مِنۢ بَعْدِهِم مُّوسَىٰ بِـَٔايَٰتِنَآ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ وَمَلَإِي۟هِۦ فَظَلَمُوا۟ بِهَا ۖ فَٱنظُرْ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلْمُفْسِدِينَ

Kemudian Kami utus Musa sesudah rasul-rasul itu dengan membawa ayat-ayat Kami kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya, lalu mereka mengingkari ayat-ayat itu. Maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang membuat kerusakan. (QS. Al-A’raf: 103)

قَالَ فِرْعَوْنُ ءَامَنتُم بِهِۦ قَبْلَ أَنْ ءَاذَنَ لَكُمْ ۖ إِنَّ هَٰذَا لَمَكْرٌ مَّكَرْتُمُوهُ فِى ٱلْمَدِينَةِ لِتُخْرِجُوا۟ مِنْهَآ أَهْلَهَا ۖ فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ  لَأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُم مِّنْ خِلَٰفٍ ثُمَّ لَأُصَلِّبَنَّكُمْ أَجْمَعِينَ

Fir'aun berkata: "Apakah kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?, sesungguhnya (perbuatan ini) adalah suatu muslihat yang telah kamu rencanakan di dalam kota ini, untuk mengeluarkan penduduknya dari padanya; maka kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu ini). Demi, sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kakimu dengan bersilang secara bertimbal balik, kemudian sungguh-sungguh aku akan menyalib kamu semuanya". (QS. Al-A’raf: 123-124)

وَإِذْ أَنجَيْنَٰكُم مِّنْ ءَالِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوٓءَ ٱلْعَذَابِ ۖ يُقَتِّلُونَ أَبْنَآءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَآءَكُمْ ۚ وَفِى ذَٰلِكُم بَلَآءٌ مِّن رَّبِّكُمْ

Dan (ingatlah hai Bani Israil), ketika Kami menyelamatkan kamu dari (Fir'aun) dan kaumnya, yang mengazab kamu dengan azab yang sangat jahat, yaitu mereka membunuh anak-anak lelakimu dan membiarkan hidup wanita-wanitamu. Dan pada yang demikian itu cobaan yang besar dari Tuhanmu". (QS. Al-A’raf: 141)

كَدَأْبِ ءَالِ فِرْعَوْنَ ۙ وَٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۚ كَفَرُوا۟ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ فَأَخَذَهُمُ ٱللَّهُ بِذُنُوبِهِمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ قَوِىٌّ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ

(keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi amat keras siksaan-Nya. (QS. Al-Anfal 52)

ثُمَّ بَعَثْنَا مِنۢ بَعْدِهِم مُّوسَىٰ وَهَٰرُونَ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ وَمَلَإِي۟هِۦ بِـَٔايَٰتِنَا فَٱسْتَكْبَرُوا۟ وَكَانُوا۟ قَوْمًا مُّجْرِمِينَ

Kemudian sesudah rasul-rasul itu, Kami utus Musa dan Harun kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya, dengan (membawa) tanda-tanda (mukjizat-mukjizat) Kami, maka mereka menyombongkan diri dan mereka adalah orang-orang yang berdosa. (QS. Yunus: 75)

Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang menjelaskan tentang pembangkangan Fir’aun. Oleh sebab itu, Allah menghukum Fir’aun dengan cara ditenggelamkan di laut merah ketika ia mengejar Nabi Musa.

وَإِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ ٱلْبَحْرَ فَأَنجَيْنَٰكُمْ وَأَغْرَقْنَآ ءَالَ فِرْعَوْنَ وَأَنتُمْ تَنظُرُونَ

Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan. (QS. Al-Baqarah: 50)

كَدَأْبِ ءَالِ فِرْعَوْنَ ۙ وَٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۚ كَذَّبُوا۟ بِـَٔايَٰتِ رَبِّهِمْ فَأَهْلَكْنَٰهُم بِذُنُوبِهِمْ وَأَغْرَقْنَآ ءَالَ فِرْعَوْنَ ۚ وَكُلٌّ كَانُوا۟ ظَٰلِمِينَ

(keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mendustakan ayat-ayat Tuhannya maka Kami membinasakan mereka disebabkan dosa-dosanya dan Kami tenggelamkan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya; dan kesemuanya adalah orang-orang yang zalim. (QS. Al-Anfal: 54)


Wallahu a’lam.

 

Temanggung, 10 November 2020


Next Post Previous Post
2 Comments
  • Anonim
    Anonim 12 Desember, 2020 13:11

    Syukron

  • Anonim
    Anonim 18 Agustus, 2022 11:17

    MasyaAllah

Add Comment
comment url