Misteri Alam Malaikat

 

Allah adalah Dzat yang Maha Pencipta. Tiada sekutu bagi-Nya dalam hal penciptaan. Penciptaan-Nya sempurna tanpa ada cacat dan kekurangan. Dan diantara ciptaan yang telah Allah ciptakan adalah malaikat. Allah ciptakan malaikat jauh sebalum Allah ciptakan manusia. Hal ini bisa kita ketahui karena ketika Allah hendak menciptakan manusia, Allah mengabarkan hal tersebut kepada malaikat.

Firman Allah Ta’ala:

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌ فِى ٱلْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوٓا۟ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ ٱلدِّمَآءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّىٓ أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (QS. Al-Baqarah: 30)

ASAL PENCIPTAAN MALAIKAT

Allah menciptakan malaikat dari cahaya, sebagaimana disebutkan dalam hadits, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

خُلِقَتِ الْمَلَائِكَةُ مِنْ نُورٍ، وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ، وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ

Artinya: “Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan manusia diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian.” (HR. Muslim)

MALAIKAT MEMILIKI SAYAP

Allah menjadikan malaikat memiliki sayap. Ada yang dua, tiga, empat bahkan lebih dari itu. Dan hakikat sayap malaikat seperti apa hanya Allah yang tahu. Parameter hukum dunia tidak bisa digunakan untuk menakar hukum ghaib.

Allah berfirman tentang sayap malaikat:

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ جَاعِلِ ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ رُسُلًا أُو۟لِىٓ أَجْنِحَةٍ مَّثْنَىٰ وَثُلَٰثَ وَرُبَٰعَ ۚ يَزِيدُ فِى ٱلْخَلْقِ مَا يَشَآءُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Artinya: “Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Bahkan malaikat Jibril memiliki enam ratus sayap. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits dari Ibnu Mas’ud dia berkata:

أَنَّهُ رَأَى جِبْرِيلَ، لَهُ سِتُّمِائَةِ جَنَاحٍ

Artinya: “Bahwa beliau (Rasulullah) melihat malaikat Jibril (dalam wujud asli), malaikat Jibril itu memiliki enam ratus sayap.” (HR. Bukhari)

INDAHNYA MALAIKAT

Malaikat adalah makhluk yang sangat indah, fitrah manusia pasti akan berkata seperti itu. Sebagaimana fitrah manusia akan berkata bahwa iblis itu pasti buruk. Oleh karenanya, ketika perempuan-perempuan Mesir melihat Nabi Yusuf yang sangat tampan, mereka mengatakan:

حَٰشَ لِلَّهِ مَا هَٰذَا بَشَرًا إِنْ هَٰذَآ إِلَّا مَلَكٌ كَرِيمٌ

Artinya: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia". (QS. Yusuf: 31)

Saking kagum dan takjubnya mereka kepada Yusuf, sampai mereka mengatakan bahwa Nabi Yusuf itu (seperti) malaikat, disebabkan keelokan dan ketampanan wajahnya. Secara tersirat ayat ini menunjukkan kepada kita bahwa malaikat memiliki fisik yang indah.

TINGKATAN MALAIKAT

Malaikat memiliki tingkatan keutamaan yang berbeda di sisi Allah Ta’ala. Ini berdasarkan beberapa dalil berikut:

Firman Allah Ta’ala tentang malaikat Jibril:

إِنَّهُۥ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ  ذِى قُوَّةٍ عِندَ ذِى ٱلْعَرْشِ مَكِينٍ

Artinya: “Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), Yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai 'Arsy.” (QS. At-Takwir: 19-20)

Syaikh Sulaiman al-Asyqar berkata tentang ayat ini: “Malaikat Jibril memiliki tempat dan kedudukan yang tinggi di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

Dalam Shahih Bukhari disebutkan bahwa Jibril datang kepada Nabi dan berkata: “Bagiamana pandangan kalian tentang orang-orang yang ikut perang badar di antara kalian?” Rasulullah menjawab: “Mereka termasuk seutama-utama kaum muslimin (atau kalimat yang serupa dengan itu).” Maka malaikat Jibril berkata: “Demikian pula para malaikat yang ikut pada perang badar (adalah seutama-utama malaikat).”

MALAIKAT ITU TIDAK MAKAN DAN TIDAK MINUM

Kisah yang cukup populer tentang malaikat yang bertamu kepada Nabi Ibrahim sebagaimana yang dikisahkan oleh Allah:

هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ ضَيْفِ إِبْرَاهِيمَ الْمُكْرَمِينَ (24) إِذْ دَخَلُوا عَلَيْهِ فَقَالُوا سَلامًا قَالَ سَلامٌ قَوْمٌ مُنْكَرُونَ (25) فَرَاغَ إِلَى أَهْلِهِ فَجَاءَ بِعِجْلٍ سَمِينٍ (26) فَقَرَّبَهُ إِلَيْهِمْ قَالَ أَلا تَأْكُلُونَ (27) فَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً قَالُوا لَا تَخَفْ وَبَشَّرُوهُ بِغُلامٍ عَلِيمٍ (28)

Artinya: “Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mengucapkan, "Salaman.” Ibrahim menjawab, "Salamun, " (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal. Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk (yang dibakar), lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim berkata, "Silakan kamu makan.” (Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata, "Janganlah kamu takut," dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishaq).” (QS. Adz-Dzariyat: 24-28)

Malaikat ketika bertamu kepada Nabi Ibrahim sedikitpun tidak menyentuh makanan. Karena memang malaikat adalah makhluk yang tidak makan dan tidak minum.

MALAIKAT TIDAK PERNAH MERASA LELAH

Allah berfirman:

يُسَبِّحُونَ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ

Artinya: “Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.” (QS. Al-Anbiya’: 20)


Firman Allah dalam ayat yang lain:

فَإِنِ ٱسْتَكْبَرُوا۟ فَٱلَّذِينَ عِندَ رَبِّكَ يُسَبِّحُونَ لَهُۥ بِٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ وَهُمْ لَا يَسْـَٔمُونَ

Artinya: “Jika mereka menyombongkan diri, maka mereka (malaikat) yang di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, sedang mereka tidak jemu-jemu.” QS. Fushilat: 38)

JUMLAH MALAIKAT

Malaikat adalah makhluk yang jumlahnya banyak yang hanya Allah saja yang tahu berapa jumlahnya. Namun banyaknya malaikat bisa kita lihat dari hadits-hadits berikut:

Pertama, hadits riwayat Imam Bukhari tentang malaikat yang thawaf di Baitul Ma’mur. Malaikat Jibril berkata tentang Baitul Ma’mur ketika ditanya oleh Rasulullah, yang kurang lebih maknanya:

“Ini adalah Baitul Ma’mur, setiap hari ada tujuh puluh ribu malaikat yang beribadah di sisinya. Dan mereka tidak akan kembali lagi ke Baitul Ma’mur.”

Kedua, hadits tentang didatangkannya neraka pada hari kiamat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Pada hari kiamat neraka akan didatangkan dengan 70.000 tali. Pada setiap tali ada 70.000 malaikat, mereka menariknya.” (HR. Muslim).

 

Wallahu a’lam.

Temanggung, 14 Rabiul Awwal 1442 H / 31 Oktober 2020 M

 

---------------------

Referensi:

‘Alamul Malaikah al-Abrar, Syaikh Umar Sulaiman al-Asyqar

Shahih Bukhari

Shahih Muslim

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url