Dosa yang Paling Besar (Syarah al-Ushuluts Tsalatsah Bagian 9)

 

Muallif berkata:

الثانية: أن الله لا يرضى أن يشرك معه أحد في عبادته، لا ملك مقرب ولا نبي مرسل

Artinya: “Yang kedua: Bahwasanya Allah tidak ridha jika ada yang menyekutukan-Nya dalam beribadah, baik (disekutukan) dengan malaikat yang dekat maupun dengan nabi yang diutus.”

Setelah muallif menjelaskan kepada kita bahwa Allah adalah Dzat yang menciptakan kita, memberi rizki kepada kita, mengutus rasul kepada kita, maka kemudia muallif menjelaskan bahwa Allah tidak ridha jika disekutukan dengan sesuatupun.

Apa kaitan antara yang pertama dengan yang kedua? Allah adalah Rabb (Pencipta, Penguasa, Pengatur, Pemberi rizki dll), maka setelah kita tahu bahwa hanya Allah-lah yang mampu melakukan itu, tentu sudah sepantasnya bagi kita untuk menyembah hanya kepada Allah saja, tanpa menyekutukannya dengan yang lain.

Naif jika ada orang yang mengerti bahwa Allah yang telah menciptakannya dan memberinya rizki, namun ibadahnya malah kepada selain Allah. Sesungguhnya yang pantas untuk diibadahi adalah yang paling besar memberi kepada kita. Dan kita sepakat bahwa yang paling banyak memberi kepada kita adalah Allah, tidak ada yang sama dengan Dia dalam hal apapun. Baik memberi nyawa, memberi raga, memberi nafas, memberi kesempatan, kenikmatan-kenikmatan yang lain yang tidak mungkin manusia menghitungnya.

Sebagaimana Allah berfirman:

وإن تعدّوا نعمة الله لا تحصوها

Artinya: “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya.” (QS. An-Nahl: 18)

Kesadaran bahwa kita menyembah harusnya hanya kepada Allah semata karena Allah adalah Rabb kita, juga secara tersirat disebutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam salah satu haditsnya:

سُئِلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الذَّنْبِ أَكْبَرُ؟ قَالَ: " أَنْ تَجْعَلَ لِلَّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ

Artinya: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya: “Dosa apakah yang paling besar?” Nabi menjawab: “Engkau jadikan tandingan bagi Allah padahal Dia yang telah menciptakanmu ...” (HR. Ahmad)

SYIRIK ADALAH DOSA YANG PALING BESAR

Ada banyak dosa yang masuk dalam kategori dosa besar. Bahkan Imam adz-Dzahabi pernah menulis kitab yang khusus membahas dosa-dosa besar yang berjudul “al-Kabair”. Di antara dosa-dosa besar itu, dosa yang paling besar adalah kesyirikan. Oleh karenanya ketika Rasulullah menjelaskan tentang dosa yang paling besar, atau ketika ditanya tentang hal itu, maka Rasulullah selalu menjawab pertama adalah dosa syirik.

Di antara hadits-haditsnya adalah sebagai berikut:

عن عبد الله قال: قلت: يا رسول الله، أيّ الذنب أعظم؟ قال: أن تجعل لله ندّا وهو خلقك، قلت: ثم أيّ؟ قال: أن تقتل ولدك خشية أن يأكل معك، قال: ثم أيّ؟ قال: أن تزاني حليلة جارك

Artinya: Dari Abdullah berkata, saya bernah bertanya: “Ya Rasulullah, dosa apakah yang paling besar?” Rasulullah menjawab: “Engkau menjadikan tandingan bagi Allah padahal Dia yang telah menciptakan kamu.” Saya bertanya lagi: “Kemudian apa lagi?” Rasulullah menjawab: “Engkau membunuh anakmu karena kamu takut anakmu akan makan bersama kamu.” “Kemudia apa lagi?” Rasulullah menjawab: “Engkau berzina dengan istri tetangga.” (HR. Bukhari)

اجتنبوا السبع الموبيقات، قيل: يا رسول الله وما هن؟ قال الشرك بالله...

Artinya: “Jauhilah tujuh dosa yang membinasakan.” Ditanyakan kepada Rasulullah: “Ya Rasulullah, apa saja?” Rasulullah menjawab (yang pertama): “Syirik kepada Allah, ...” (HR. Muslim)

عَنْ أَنَسٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْكَبَائِرِ، قَالَ: الشِّرْكُ بِاللهِ، وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ، وَقَتْلُ النَّفْسِ، وَقَوْلُ الزُّورِ

Artinya: Dari Anas, dari Nabi shallahu ‘alaihi wasallam tentang dosa-dosa besar. Rasulullah bersabda: “Syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh manusia, dan ucapan palsu.” (HR. Muslim)

PEMBAGIAN SYIRIK

Dalam kitab al-Kabair, Imam adz-Dzahabi membagi kesyirikan menjadi dua macam.

Pertama, syirik akbar atau syirik besar. Sebagaimana Imam adz-Dzahabi menjelaskan:

أن يَجْعَل لله نداً ويعبد غَيره من حجر أَو شجر أَو شمس أَو قمر أَو نَبِي أَو شيخ أَو نجم أَو ملك أَو غير ذَلِك وَهَذَا هُوَ الشرك الْأَكْبَر

Artinya: “Menjadikan tandingan bagi Allah, menyembah kepada selain Allah, baik berupa batu, pohon, matahari, bulan, nabi, syaikh, bintang, raja atau selain dari itu. Inilah yang disebut syirik akbar.”

Dan kesyirikan inilah yang disebutkan dalam firman-Nya:

إِن الله لَا يغْفر أَن يُشْرك بِهِ وَيغْفر مَا دون ذَلِك لمن يَشَاء

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik dan mengampuni dosa selain syirik bagi siapa saja yang Dia kehendaki.” (QS. An-Nisa: 48)

Kedua, syirik ashghar atau syirik kecil.

Imam adz-Dzahabi berkata:

وَالنَّوْع الثَّانِي من الشرك الرِّيَاء بِالْأَعْمَالِ كَمَا قَالَ الله تَعَالَى {فَمن كَانَ يَرْجُو لِقَاء ربه فليعمل عملاً صَالحا وَلَا يُشْرك بِعبَادة ربه أحداً} أَي لَا يرائي بِعَمَلِهِ أحداً

Artinya: “Dan jenis kesyirikan yang kedua adalah riya’ dengan amal-amalnya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala (Maka barang siapa yang mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, hendaklah beramal dengan amal yang shalih dan jangan menyekutukan peribadatan kepada Rabbnya dengan sesuatu apapun.) Maksudnya, jangan riya’.”

Riya’ sebagai sebuah kesyirikan kecil juga didasarkan pada sebuah hadits:

إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ، قَالُوا: وَمَا الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: الرِّيَاءُ

Artinya: “Sesungguhnya perkara yang paling aku takuti menimpa kalian adalah syirik kecil.” Para sahabat bertanya: “Apa itu syirik kecil wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Riya’.” (HR. Ahmad)

Semoga Allah ‘Azza wa Jalla senantiasa menjaga kita dari dosa ini. Aamiin.

Wallahu a’lam.

 

Temanggung, 29 Rabiul Akhir 1442 / 14 Desember 2020

 

-------

Referensi:

Al-Kabair, Imam adz-Dzahabi

 

Sumber gambar:

www.bimbinganislam.com

 


Next Post Previous Post
3 Comments
  • Anonim
    Anonim 18 Agustus, 2022 11:16

    MasyaAllah

  • Anonim
    Anonim 09 September, 2023 14:20

    sudah meringkas(hanifa zukhruf salsabila)

  • Anonim
    Anonim 09 September, 2023 14:28

    sudah meresum
    azkia syahida

Add Comment
comment url