Fi'il Tsulatsi Mujarrad
Fi’il Tsulatsi,
atau sering juga disebut Fi’il Tsulatsi Mujarrad, adalah fi’il yang
tersusun dari tiga huruf. Oleh karenanya disebut dengan tsulatsi,
berasal dari kata tsalatsah (ثلاثة) yang berarti “tiga”.
Pada Fi’il
Tsulatsi, huruf yang pertama disebut fa’ fi’il,
huruf yang kedua disebut ‘ain fi’il dan huruf ketiga disebut lam
fi’il.
Penyebutan ini didasarkan pada kata fa’ala (فعل) dimana huruf awalnya adalah fa’,
huruf kedua adalah ‘ain dan huruf ketiga adalah lam.
Fi’il Tsulatsi
sendiri terbagi menjadi enam bab yang pembagian itu dikarenakan adanya
perbedaan harakat. Berikut secara ringkas kami sampaikan bab-bab tersebut.
Pertama, bab fathu dhammin.
Bab pertama ini mengikuti wazan fa’ala
yaf’ulu (فَعَلَ - يَفْعُلُ)
Contoh:
خَرَجَ – يَخْرُجُ (keluar)
دَخَلَ – يَدْخُلُ (masuk)
كَتَبَ – يَكْتُبُ (menulis)
سَكَتَ – يَسْكُتُ (diam)
نَظَرَ – يَنْظُرُ (melihat)
Kedua, bab fathu kasrin.
Bab kedua ini mengikuti wazan fa’ala
yaf’ilu (فَعَلَ - يَفْعِلُ)
Contoh:
جَلَسَ – يَجْلِسُ (duduk)
نَزَلَ – يَنْزِلُ
(turun)
نَطَقَ – يَنْطِقُ
(berbicara)
رَجَعَ – يَرْجِعُ (pulang)
قَطَفَ – يَقْطِفُ (memetik)
Ketiga, bab fathatani (fathu fathin)
Bab ketiga ini mengikuti wazan fa’ala
yaf’alu (فَعَلَ - يَفْعَلُ).
Contoh:
ذَهَبَ – يَذْهَبُ (pergi)
قَرَأَ – يَقْرَأ (membaca)
فَتَحَ – يَفْتَحُ (membuka)
لَمَعَ – يَلْمَعُ
(berkilau)
خَطَفَ – يَخْطَفُ (menyambar)
Keempat, bab kasru fathin.
Bab keempat ini mengikuti wazan fa’ila
yaf’alu (فَعِلَ - يَفْعَلُ).
Contoh:
عَلِمَ – يَعْلَمُ (mengetahui)
سَمِعَ – يَسْمَعُ (mendengar)
شَهِدَ – يَشْهَدُ (bersaksi)
كَرِهَ – يَكْرَهُ (membenci)
عَمِلَ – يَعْمَلُ (mengerjakan)
Kelima, bab dhammu dhammin
Bab kelima ini mengikuti wazan fa’ula
yaf’ulu (فَعُلَ - يَفْعُلُ).
Contoh:
حَسُنَ – يَحْسُنُ (baik)
بَعُدَ – يَبْعُدُ
(jauh)
قَرُبَ – يَقْرُبُ (dekat)
ضَحُمَ – يَضْحُمُ (besar)
صَغُرَ – يَصْغُرُ
(kecil)
Keenam, bab kasratani (kasru kasrin)
Bab keenam ini mengikuti wazan fa’ila
yaf’ilu (فَعِلَ - يَفْعِلُ).
Contoh:
حَسِبَ – يَحْسِبُ (menghitung)
وَمِقَ – يَمِقُ (mencintai)
وَثِقَ – يَثِقُ (percaya)
وَرِعَ – يَرِعُ (wara’/shalih)
وَرِمَ – يَرِمُ (membengkak)
Contoh untuk bab
keenam ini sangat sedikit, khususnya pada fi’il-fi’il yang shahih.
Nah, keenam bab
tersebut adalah wazan-wazan untuk fi’il tsulatsi mujarrad. Sepertinya tidak ada
yang lain selain dari itu.
Wallahu a’lam.
Temanggung, 24 Rabiul
Akhir 1442 / 10 Desember 2020
-----------------
Keterangan: Wazan
artinya adalah pola, dengan kata lain: rumus.
Referensi:
1.
Al-Amtsilah at-Tashrifiyah, Syaikh Muhammad Ma’shum
bin Ali
2.
أبنية الفعل الثلاثي المُجَرد
(murtawa.com)
Sumber gambar: www.murtawa.com
AISYAH NASYWA RAFIDAH SUDAH SELESAI
SHOFA ZAHROTUL CHAYYA SUDAH SELESAI
sudah selesai(rana nafis fadila)
sudah selesai, fatimah azzahra
Dwi Okta-Sudah selesai
shifa alicia sudah