Waktu Mustajab untuk Berdoa
Segala puji bagi Allah Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Di antara kasih sayang yang Allah berikan
kepada hamba-Nya adalah Dia jadikan pada sebagian waktu menjadi mustajabah
untuk berdoa. Bagi orang beriman, mengetahui waktu-waktu ini menjadi hal yang
penting. Karena orang beriman adalah orang yang sangat butuh kepada Allah
Ta’ala. Ketika seorang hamba butuh kepada Allah, maka meminta adalah solusi
baginya.
Selain meminta kepada Allah
adalah kebutuhan kita, meminta kepada Allah juga merupakan amalan yang Allah
perintahkan. Sebagaimana firman Allah:
﴿وَقَالَ
رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ﴾
“Dan Rabbmu berfirman:
‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan aku kabulkan untukmu.’” (QS. Ghafir: 60)
Allah juga berfirman:
﴿وَإِذَا
سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا
دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ﴾
“Dan apabila hamba-Ku
bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat, Aku
kabulkan doa orang yang berdoa jika ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka
memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran.”
(QS. Al-Baqarah: 186)
Allah maha mengabulkan doa,
namun Allah juga memberikan beberapa kesempatan atau waktu, dimana ia adalah
kesempatan atau waktu istimewa untuk kita berdoa kepada-Nya.
SEPERTIGA MALAM TERAKHIR
Waktu malam hari adalah waktu
yang sepi. Padanya manusia biasa tidur terlelap menunggu pagi. Begitulah yang
Allah gariskan. Allah berfirman:
﴿وَجَعَلْنَا
اللَّيْلَ لِبَاسًا﴾
“Dan Kami menjadikan malam
seagai pakaian.”
(QS. An-Naba’: 10)
Namun jika seseorang yang
pada jam istirahat tersebut mau bangun untuk bermunajat kepada Allah dan
meminta kepada Allah, harapan pengabulan dari Allah semakin besar. Waktu-waktu
itu mustajabah untuk berdoa. Orang yang shalih pastinya akan memanfaatkan
kesempat emas ini.
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda tentang keutamaan sepertiga malam akhir:
يَنْزِلُ
رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا
حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ
لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ
“Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika
sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ‘Barangsiapa berdoa kepada-Ku,
niscaya Aku kabulkan. Barangsiapa meminta keoada-Ku, niscaya Aku penuhi. Dan
barangsiapa memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni.”
(HR. Bukhari, 1145)
Luar biasa bukan? Hanya manusianya saja yang banyak tidak
menggunakan kesempatan ini dengan baik. Memang terasa berat bagi yang jarang
melakukan, namun akan menjadi hal yang mudah dilakukan jika dibiasakan. Ketika
orang sudah terbiasa bangun malam untuk bermunajat kepada Allah, maka aka nada
rasa kurang jika suatu saat tidak melaksanakannya.
Betul bahwa qiyamul lail ini tidak wajib. Namun ia adalah
kebiasaan orang-orang shalih dan bisa menjadi ibadah tambahan untuk menggenapi
dan melengkapi shalat fardhu kita yang sering tidak fokus dalam bermunajat
kepada-Nya. Firman-Nya:
﴿وَمِنَ
اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ
مَقَامًا مَحْمُودًا﴾
“Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat Tahajud (sebagai
suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat
yang terpuji.” (QS. Al-Isra’: 79)
KETIKA BERPUASA
Bulan Ramadhan adalah bulan yang
penuh dengan barakah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallami bersabda:
أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ
“Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh dengan
barakah.” (HR. An-Nasai,
2106)
Di antara barakah yang ada pada bulan Ramadhan adalah bahwa Allah
menjadikan orang-orang yang berpuasa padanya memiliki doa yang mustajab.
Artinya, pada saat berpuasa, orang yang berdoa kepada Allah akan diijabah oleh
Allah ‘azza wa jalla. Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam salam salah satu haditsnya:
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: الْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَالصَّائِمُ
حَتَّى يُفْطِرَ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Tiga kelompok yang doa mereka tidak akan ditolak: pemimpin yang adil,
orang yang berpuasa hingga ia berbuka, dan doa orang yang terdzalimi.” (HR. Ahmad, 8043. Potongan dari hadits yang
panjang)
Maka perbanyak doalah ketika
berpuasa. Kapan? Kapan saja, bisa setelah melaksanakan shalat, bisa sebelum
shalat sambil menunggu iqamah dikumandangkan, bisa setelah sahur, bisa sebelum
berbuka, asalkan dia sedang dalam kondisi berpuasa, maka insyaAllah doanya
mustajab. Maka gunakanlah kesempatan baik itu.
ANTARA ADZAN DAN IQAMAH
Di antara waktu yang mustajab
untuk berdoa adalah antara adzan dan iqamah, waktu tersebut adalah waktu
senggang yang bisa dimanfaatkan untuk memanjatkan doa.
لَا يُرَدُّ الدُّعَاءُ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ
“Doa antara adzan dan iqamah
tidak ditolak.” (HR. Abu Dawud)
Oleh karenanya, bagus jika
seandainya seseorang setelah adzan kemudian masuk Masjid, kemudian shalat
sunnah 2 rakaat tahiyatul masjid. Sambil menunggu iqamah, ia memperbanyak doa kepada
Allah, karena doa-doa pada waktu tersebut mustajab.
KETIKA ADZAN
Penulis pernah mendengarkan salah
satu ceramahnya Syaikh Abdurrazzaq al-Badr di salah satu channel Youtube,
beliau menjelaskan tentang doa ketika adzan. Kapan waktunya? Yaitu setelah adzan
setelah membaca doa adzan.
Caranya; selesai mendengar adzan
dia membaca shalawat, kemudian membaca doa adzan, kemudian berdoa dengan doa
yang dia inginkan.
Berdoa pada waktu ini mustajab
karena telah diawali dengan banyak berdzikir kepada Allah dengan menjawab suara
adzan, setelah itu membaca shalawat, dan ini dilakukan pada waktu antara adzan
dan iqamah. Jadi, terkumpul padanya adab-adab berdoa yang mulia.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
ثِنْتَانِ لَا تُرَدَّانِ أَوْ قَلَّمَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ
عِنْدَ النِّدَاءِ، وَعِنْدَ الْبَأْسِ حِينَ يُلْحِمُ بَعْضُهُمْ بَعْضًا
“Dua kelompok yang tidak
ditolak atau hampir-hampir tidak ditolak; doa ketika adzan dan doa ketika
ketakutan ketika perang berkecamuk satu sama lain.” (HR. Abu Dawud)
SETELAH ASHAR PADA HARI JUMAT
Di antara waktu yang mustajab
untuk berdoa adalah setelah ashar pada hari Jumat. Hal ini berdasarkan sabda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
يَوْمُ الْجُمُعَةِ ثِنْتَا عَشْرَةَ يُرِيدُ سَاعَةً لَا
يُوجَدُ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ شَيْئًا إِلَّا أَتَاهُ اللَّهُ
فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْر
“Hari Jumat itu ada dua belas
waktu, tidaklah ada seorang muslim yang meminta sesuatu kepada Allah melainkan
Allah akan memberi kepadanya. Maka carilah waktu tersebut pada akhir waktu,
setelah ashar.” (HR. Abu Dawud)
Demikian beberapa waktu yang
insyaAllah mustajab untuk berdoa, masih ada beberapa yang lain, namun semoga
yang sedikit ini bisa menambah semangat kita untuk berdoa dan beribadah kepada
Allah ‘azza wa jalla. Sesungguhnya hanya kepada Allah kita menghamba dan
meminta. Wallahu a’lam.
Temanggung, 13 April 2021 M / 01
Ramadhan 1442 H
Sumber gambar:
[www.muslimobsession.com]
sudah ustadz rashya nadia
sudah ustadz Erliza nuri febriana XD ristek
sudah selesai meringkas ustadz ( vika aulia maghfuroh)
sudah meringkas ustadz, nabila hasna adibah
ustadz sudah meringkas (salma amalia)