Dua Jenis Ihsan
Kata “ihsan” sering muncul dalam banyak ayat atau hadits dengan berbagai macam bentuk, menunjukkan ia adalah perkara yang perlu untuk kita perhatikan. Ihsan adalah nama perbuatan yang dalam bahasa Arab, ihsan (الإحسان) bermakna perbuatan baik, pelakunya disebut dengan muhsin (محسن).
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman ketika memuji orang-orang yang berbuat ihsan,
وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِينَ
Artinya: “Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Ali 'Imran: 134)
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di berkata, “Ihsan ada dua macam; Ihsan dalam beribadah kepada Allah, dan ihsan kepada makhluk.” (Tafsir as-Sa’di, hal. 157)
Ihsan Dalam Beribadah Kepada Allah
Ihsan dalam beribadah kepada Allah adalah sebagaimana yang ditafsirkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ketika ditanya oleh malaikat Jibril:
أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ
Artinya: “Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, maka jika engkau tidak bisa melihat-Nya, sesungguhnya Allah maha melihatmu.” (HR. Muslim no 8)
Ihsan dalam hal inilah yang menjadi salah satu tingkat di antara tingkatan-tingkatan din; Islam, Iman dan Ihsan.
Istilah yang hampir senada dengan ihsan adalah muraqabah. Muraqabah, sebagaimana yang dikatakan oleh Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi: “Merasa diawasi oleh Allah Ta’ala di setiap waktu kehidupan hingga akhir kehidupannya, bahwa Allah Ta’ala melihatnya, mengetahui rahasia-rahasianya, memperhatikan semua amal perbuatannya, mengamatinya, dan mengamati apa saja yang dikerjakan oleh semua jiwa.” (Ensiklopedi Muslim, hal. 124)
Ihsan Kepada Makhluk
Ihsan kepada makhluk adalah memberi manfaat agama dan dunia kepada makhluk, menolak keburukan agama dan dunia dari mereka, termasuk amar makruf nahi munkar, mengajarkan orang yang jahil, mengingatkan kelalaian mereka, menasihati mereka, berusaha untuk menyatukan kalimat mereka, memberi shadaqah, infaq wajib maupun sunnah berdasarkan perbedaan keadaan dan sifat mereka. (Tafsir as-Sa’di, hal. 157)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَأَحۡسِن كَمَآ أَحۡسَنَ ٱللَّهُ إِلَيۡكَۖ وَلَا تَبۡغِ ٱلۡفَسَادَ فِي ٱلۡأَرۡضِۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُفۡسِدِينَ
Artinya: “Dan berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.” (QS. al-Qasas: 77)
Semoga Allah memberi kemampuan kepada kita untuk senantiasa bisa ihsan, baik ihsan kepada Allah maupun ihsan kepada makhluk. Aamiin.
Temanggung, 17 Shafar 1446 / 21 Agustus 2024
Ja’far Shodiq
—
Referensi:
as-Sa’di, Abdurrahman bin Nashir. (2002). Taisir Karim ar-Rahman fi Tafsir Kalam al-Mannan. Riyadh: Darus Salam.
al-Jazairi, Abu Bakar Jabir. (2017). Ensiklopedi Muslim. Bekasi: Darul Falah.