Khutbah Jumat Singkat: Mengajak kepada Kebaikan
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفِسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ.
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah.
Senantiasa khatib mengajak kepada diri khatib pribadi dan kepada jamaah sekalian untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kita untuk itu dan menjadikan ketaqwaan sebagai bekal terbaik bagi kita semua. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ
“Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku, wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat!” (QS. al-Baqarah: 197)
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah.
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah seorang nabi yang mulia luar biasa, selain sebagai seorang nabi, beliau juga seorang rasul. Artinya, beliau mendapatkan wahyu dari Allah berupa syariat baru yang menyempurnakan syariat-syariat nabi sebelumnya, kemudian beliau diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk menyampaikan risalah itu kepada umatnya.
Oleh karenanya, agama Islam ini adalah agama dakwah, agama yang harus disebarkan kepada seluruh umat manusia, bukan agama yang eksklusif untuk satu kelompok tertentu saja. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ
“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.” (QS. al-Anbiya: 107)
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman,
هُوَ الَّذِيْ بَعَثَ فِى الْاُمِّيّٖنَ رَسُوْلًا مِّنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍۙ
“Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS. al-Jumuah: 2
Berdakwah adalah Perintah Allah
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.
Ketika Allah menjadikan Nabi Muhammad sebagai seorang Rasul yang diperintahkan untuk menyampaikan risalah kepada seluruh alam, maka Allah pun juga memerintahkan kepada umat Nabi Muhammad untuk juga menyampaikan risalah Nabi Muhammad kepada manusia lain. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ
“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran: 110)
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di dalam Kitab Taisirul Karimir Rahman fi Tafsiril Kalamil Mannan ketika menafsirkan ayat ini beliau berkata,
“Allah Ta’ala memuji umat ini dan mengabarkan bahwasanya mereka adalah sebaik-baik umat yang Allah keluarkan untuk manusia, hal itu disebabkan karena mereka mengutuhkan iman mereka dan senantiasa menjalankan setiap apa yang Allah perintahkan. Dan terhadap orang lain, mereka memerintahkan kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, termasuk juga mereka mengajak manusia kepada agama Allah dan berjihad untuk itu, berusaha untuk memalingkan manusia dari kesesatan dan kemaksiatan. Karena sebab-sebab inilah mereka menjadi umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia.”
Begitu pula Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga memerintahkan kepada kita untuk menyampaikan apa yang beliau bawa kepada orang lain. Beliau bersabda,
بَلِّغُوْا عَنِّيْ وَلَوْ آيَةً
"Sampaikanlah dariku meskipun hanya satu ayat.” (HR. Bukhari, 3274)
Keutamaan Berdakwah
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.
Diantara keutamaan orang yang mau menyampaikan apa yang Rasul bawa atau mengajak orang lain kepada kebaikan meskipun hanya perkara kecil dan ringan, adalah bahwa hal tersebut merupakan kebaikan bagi dirinya.
Terlebih jika orang yang diajak untuk berbuat baik kemudian benar-benar mengamalkan kebaikan tersebut, maka hal itu akan menjadi amal jariyah bagi orang yang mengajaknya serta akan melipatgandakan pahala baginya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa mengajak kepada kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukan kebaikan tersebut.” (HR. Muslim)
Semoga Allah senantiasa memberikan kita istiqamah untuk tetap berada pada jalan kebaikan dan kebenaran.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ للهِ عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إِلَى رِضْوَانِهِ. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.
أَعُوْذُ بِاللّهِ مِنَ الشَيْطَانِ الرَّجِيْمِ، یَـٰۤأَیُّهَا الَّذِینَ ءَامَنُوا تَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ.
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ،
وَقَالَ تَعَالَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ،
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مَجِيْبُ الدَّعَوَاتِ.
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ، وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ، ودَمِّرْ أَعْدَآئَنَا وَأَعْدَآءَ الدِّيْنِ، وأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى ألِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَالحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ.
Temanggung, 13 Dzulqa’dah 1444 H / 2 Juni 2023 M
Ja’far Shodiq
—
Referensi:
1. Ad-Durus al-Yaumiyah karya Syaikh Rasyid bin Husain Abdul Karim
2. Taisir al-Karim ar-Rahman fi Tafsir Kalam al-Mannan karya Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di
3. Shahih Bukhari karya Imam al-Bukhari
4. al-Jami’ as-Shahih karya Imam Muslim
Sumber gambar:
https://unsplash.com/photos/hJXiPheKFus