Hamra' al-Asad
Hamra’ al-Asad (حمراء الأسد) adalah tempat bersejarah yang tidak bisa dipisahkan dari peristiwa perang Uhud. Sebagaimana kita ketahui bahwa setelah Rasulullah hijrah dari Makkah menuju Madinah, terjadi peristiwa perang Badar yang dilanjutkan dengan perang Uhud. Perang Uhud ini adalah perang dimana kaum musyrikin Makkah ingin membalas dendam atas kekalahan mereka di perang Badar. Pada peristiwa perang Uhud inilah terdapat kisah Hamra’ al-Asad.
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di berkata ketika menafsirkan surat Ali Imran ayat 172, “Ketikan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pulang dari Uhud menuju Madinah, dan mendengar bahwa Abu Sufyan dan kaum musyrikin berkeinginan untuk kembali ke Madinah, maka beliau mengajak para sahabatnya untuk keluar, maka mereka keluar dalam keadaan luka untuk memenuhi panggilan Allah dan Rasul-Nya sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, maka mereka sampai di Hamra’ al-Asad.” (Taisir, 146)
Peristiwa ini juga disebut dengan Ghazwah Hamra’ al-Asad (Perang Hamra’ al-Asad) sebagaimana yang disebutkan oleh Hani Faqih ketika menukil perkataan Ibnu Katsir, “Pada pagi hari Ahad, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajak kaum muslimin untuk bangkit mengejar musuh guna menimbulkan rasa takut pada mereka. Peristiwa ini dikenal sebagai Perang Hamra’ al-Asad. Beliau memerintahkan agar tidak ada yang ikut serta kecuali mereka yang hadir dalam Perang Uhud. Maka, tidak ada yang keluar bersamanya kecuali orang-orang yang telah menyaksikan Perang Uhud, kecuali Jabir bin Abdullah. Ayahnya telah menugaskan Jabir untuk mengurus urusan keluarga, sehingga ia tidak ikut dalam Perang Uhud. Namun, setelah ayahnya gugur dalam Perang Uhud, Jabir meminta izin kepada Rasulullah untuk bergabung dalam ekspedisi ke Hamra’ al-Asad, dan Rasulullah mengizinkannya.” (Hushul al-Ma’mul, 173)
Atiq bin Ghaits berkata, “Hamra’ al-Asad adalah sebuah gunung berwarna merah yang terletak di sebelah selatan Madinah, sekitar 20 kilometer dari sana. Ketika seseorang keluar dari Dzul Hulaifah menuju Mekah, ia akan melihat Hamra’ al-Asad di sebelah selatan. Tidak ada penanda lain di antara keduanya kecuali Hamra’ Naml yang berada dekat dengan jalan.” (Mu’jam al-Ma’alim, 105)
Pada peta hari ini, di daerah mana Hamra’ al-Asad itu berada?
Temanggung, 24 Rajab 1446 H / 24 Januari 2025 M
Ja’far Shodiq
—
Referensi:
As-Sa’di, Abdurrahman bin Nashir. Taisir al-Karim ar-Rahman fi Tafsir Kalam al-Mannan. (2016). Kairo: ad-Dar al-Alamiyah.
Faqih, Hani. Hushul al-Ma’mul bi Syarhi Mukhtashar al-Fushul fi Sirah ar-Rasul. (2019). Nadi al-Madinah al-Munawwarah al-Adabi.
Ghaits, Atiq Ibnu. Mu’jam al-Ma’alim al-Jughrafiyah fi as-Sirah an-Nabawiyah. (1982). Makkah: Dar Makkah.