Allah Ta`ala Adalah Tuhan yang Sebenarnya

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

فَذَٰلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمُ ٱلۡحَقُّ ۖ فَمَاذَا بَعۡدَ ٱلۡحَقِّ إِلَّا ٱلضَّلَٰلُ ۖ فَأَنَّىٰ تُصۡرَفُونَ

"Maka itulah Allah, Tuhan kamu yang sebenarnya; maka tidak ada setelah kebenaran itu melainkan kesesatan. Maka mengapa kamu berpaling (dari kebenaran)?" (QS. Yunus 10: Ayat 32)

PENJELASAN AYAT DALAM TAFSIR AT-THABARI

قال أبو جعفر: يقول تعالى ذكره لخلقه: أيها الناس، فهذا الذي يفعل هذه الأفعال، فيرزقكم من السماء والأرض ، ويملك السمع والأبصار، ويخرج الحي من الميت والميت من الحي، ويدبر الأمر 

Abu Ja’far berkata, Allah Ta’ala menyebutkan untuk makhluk-Nya: “Wahai manusia, inilah Dzat yang mengerjakan semua perkerjaan ini, Dia memberi rezeki kepada kalian dari langit dan bumi, menguasai pendengaran dan penglihatan, mengeluarkan yang hidup dari yang mati, mengeluarkan yang mati dari yang hidup, mengurusi segala urusan.”

(الله ربُّكم الحق) ، لا شك فيه

(Allah adalah Rabb kalian), tidak diragukan lagi tentangnya.

 ( فماذا بعد الحق إلا الضلال) ، يقول: فأي شيء سوى الحق إلا الضلال ، وهو الجور عن قصد السبيل؟

(Maka tidak ada setelah kebenaran itu melainkan kesesatan). Maka perkara manakah selain kebenaran kecuali perkara itu adalah kesesatan, menyimpang dari jalan yang lurus?

يقول: فإذا كان الحقُّ هو ذا، فادعاؤكم غيره إلهًا وربًّا، هو الضلال والذهاب عن الحق لا شك فيه

Jika kebenaran itu telah jelas, maka penghambaan kalian kepada selain Allah dalam hal uluhiyah dan rububiyah, hal itu merupakan kesesatan dan menyimpang dari kebenaran, tidak ada keraguan padanya.

(فأنى تصرفون) ، يقول: فأيّ وجه عن الهدى والحق تُصرفون ، وسواهما تسلكون ، وأنتم مقرُّون بأن الذي تُصْرَفون عنه هو الحق؟

(Maka mengapa kamu berpaling dari kebenaran?). Maka dari arah mana kamu bisa dipalingkan dari petunjuk dan kebenaran, sementara kamu menempuh jalan selain jalan petunjuk dan kebenaran, padahal kamu yakin bahwa jalan yang kamu berpaling darinya adalah jalan kebenaran?

PENJELASAN AYAT DALAM TAFSIR IBNU KATSIR

وقوله : ( فذلكم الله ربكم الحق فماذا بعد الحق إلا الضلال فأنى تصرفون ) أي : فهذا الذي اعترفتم بأنه فاعل ذلك كله هو ربكم وإلهكم الحق الذي يستحق أن يفرد بالعبادة، ( فماذا بعد الحق إلا الضلال ) أي : فكل معبود سواه باطل ، لا إله إلا هو ، واحد لا شريك له .

Maka inilah yang kalian akui bahwa yang melakukan semua hal tersebut adalah Rabb dan Ilah kalian yang haq, yang berhak untuk diesakan dengan ibadah. Maka setiap hal yang disembah selain Allah adalah batil, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia, yang Esa, tiada sekutu baginya.

( فأنى تصرفون ) أي : فكيف تصرفون عن عبادته إلى عبادة ما سواه، وأنتم تعلمون أنه الرب الذي خلق كل شيء ، والمتصرف في كل شيء ؟

Maka bagaimana kalian bisa dipalingkan dari ibadah kepada-Nya menuju ibadah kepada selain-Nya sementara kalian mengetahui bahwa Dia adalah Rabb yang menciptakan segala sesuatu, penguasa segala sesuatu?

PENJELASAN AYAT DALAM TAFSIR AL-QURTUBI

Imam al-Qurtubi menjelaskan tafsir dari surat Yunus ayat ke-32 tersebut dengan tafsir yang cukup panjang. Beliau menyampaikan bahwa pada ayat tersebut terdapat beberapa perkara, diantaranya adalah,

وقال بعض المتقدمين : ظاهر هذه الآية يدل على أن ما بعد الله هو الضلال ; لأن أولها فذلكم الله ربكم الحق وآخرها فماذا بعد الحق إلا الضلال فهذا في الإيمان والكفر ، ليس في الأعمال

Sebagian ulama zaman dulu mengatakan: “Dzahir ayat ini menunjukkan bahwa semua (peribadatan) kepada selain Allah adalah sesat. Karena awal ayat menyebutkan ‘Maka itulah Allah, Tuhan kamu yang haq’ dan di akhir ayat ‘maka tidak ada setelah kebenaran itu melainkan kesesatan’. Penjelasan tentang ini adalah pada perkara keimanan dan kekufuran, bukan pada perkara amal.

قال علماؤنا : حكمت هذه الآية بأنه ليس بين الحق والباطل منزلة ثالثة في هذه المسألة التي هي توحيد الله تعالى 

Ulama kita mengatakan: “Ayat ini memberikan pengertian bahwa dalam masalah tauhid,, tidak ada posisi tengah-tengah antara yang haq dan yang batil.”

وذلك بخلاف مسائل الفروع التي قال الله تعالى فيها : لكل جعلنا منكم شرعة ومنهاجا ، وقوله عليه السلام : الحلال بين والحرام بين وبينهما أمور متشابهات

Hal itu berbeda dengan masalah-masalah furu’, dimana Allah berfirman: “Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.” Dan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “Yang halal itu telah jelas dan yang haram itu telah jelas, di antara keduanya ada perkara yang samar-samar.”

ثبت عن عائشة رضي الله عنها أن النبي صلى الله عليه وسلم كان إذا قام إلى الصلاة في جوف الليل قال : اللهم لك الحمد . الحديث . وفيه أنت الحق ووعدك الحق وقولك الحق ولقاؤك الحق والجنة حق والنار حق والساعة حق والنبيون حق ومحمد حق الحديث . فقوله : أنت الحق أي الواجب الوجود

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam apabila beliau berdiri shalat di tengah malam, beliau berdoa: “Ya Allah, milik-Mu lah segala puji.” sampai pada doa: “Engkau adalah al-haq, janji-Mu haq, firman-Mu haq, perjumpaan dengan-Mu haq, Surga itu haq, Neraka itu haq, hari kiamat itu haq, para nabi itu haq, dan Muhammad itu haq.” Sabdanya “Engkau adalah al-Haq” maksudnya adalah pasti adanya.

مقابلة الحق بالضلال

Lawan dari haq adalah dhalal / sesat / batil.

Syaikh Abu Muhammad Abdul Hamid bin Yahya az-Zu’kury berkata,

وبهذا لا يستحق اسم واجب الوجود إلا هو

"Dan oleh sebab itu, sebutan wajibul wujud (pasti adanya) tidak berhak disandangkan kecuali untuk Allah.” (al-Qaululul Asna fi Bayani Ma’anil Asmail Husna, Syaikh Abu Muhammad Abdul Hamid bin Yahya az-Zu’kury)

Wallahu a'lam.

Temanggung, 14 Agustus 2022 / 16 Muharram 1444

---
Referensi:
1. Tafsir at-Thabari
2. Tafsir Ibnu Katsir
3. Tafsir al-Qurtubi
4. al-Qaululul Asna fi Bayani Ma’anil Asmail Husna, Syaikh Abu Muhammad Abdul Hamid bin Yahya az-Zu’kury

Sumber gambar: Ishan @seefromthesky on Unsplash
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url